Suatu malam saya terduduk memandangi LiLo selepas sholat Isya. Mereka tertidur lelap penuh dengan kedamaian. Padahal semenit sebelum saya sholat, mereka berdua 'demo' menolak untuk berangkat tidur. Ah, begitulah cerita dua anak lelaki saya.
Kalo melihat mereka tidur lelap begini, they look like babies to me. Sepanjang siang udah kayak bola bekel. Melesat ke sana ke mari tanpa henti. Ada aja ide, kelakuan mereka yang imajinatif, kreatif, tapi ngga jarang MENYEBALKAN. Hehehe....bulu mata mereka yang panjang dan lentik, tak seperti punya saya. Ekspresi mereka pertama kali diserahkan di saya untuk IMD masih teringat jelas. Begitu melihat kaki mereka, kakinya panjang, langsing. Sudah tak bersisa jejak-jejak lemak bayinya dulu. LiLo sudah 4 tahun.
4. Rasanya berbeda dari 1,2,3. Those are all baby years, toddler years. 4 itu sudah sanggup jalan muterin Surabaya carnival tanpa digendong, 4 itu minta dipeluk tapi nggak sebanyak dulu. 4 itu kepalanya akan sejajar dengan kepalaku saat dipangku. 4 itu masih suka salah nyusun kalimat tapi sudah bisa ngotot mempertahankan pendapat. 4 itu CAN MAKE IT THROUGH THE DAY WITHOUT A NAP *pingsan*
I know how quickly the years will pass. So, while I can, I'll take him onto my lap and shower him with kisses if he believes that mommy's kisses cure the pain :-) Oh, Sons thank you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar