Hari sabtu lalu, 15 Oktober. Dari malamnya sinyal handphone ngadat. Pindah ke WI-FI pun. Sampai paginya handphone blank. Jam 23.00 saya dan suami berangkat tidur. Saya duluan, sih. Suami masih nonton film di HBO. Pagi hari karena sedang tidak sholat, selepas merebus air, saya goler-goleran nonton E! Suami juga balik ke Kasur, tidur-tidur ayam sambal main game. Anak-anak pun masih lelap. Handphone masih re-loading. Suara motor tetangga terdengar bolak-balik. Sabtu pagi. Mungkin membeli sarapan. Saya juga rencananya mau beli nasi kuning.
Sampai kemudian....handphone selesai errornya. Tling....tling....tling....mention facebook, bbm, WA. HAH?! Ada apa ini? Yang pertama saya baca adalah status dari tante Batak, mbak Novri, bundanya Monty di FB.
Hah?! Suami mutasi? Lalu saya buka group pengajian. Sama. Mengabarkan hal yang sama. Sontak saya ke kamar.
Hah?! Suami mutasi? Lalu saya buka group pengajian. Sama. Mengabarkan hal yang sama. Sontak saya ke kamar.
Me : Semalam ada mutasi? Kamu mutasi?
Suami : Hah? apa? siapa yang sakit? ada yang meninggal?
--" Rupanya suami saya balik tidur-tidur ayam. Terakhir kali saya membangunkan dia dengan serampangan ketika kakak saya meninggal, soalnya.
Suami : Pindah kemana? Jadi apaan?
Me: Nggak tahu.
Tanpa babibu suami ganti baju, Mau ke kantor. Lihat sendiri di SIKKA kalo ini bukan hoax :)) Bebarengan dengan itu ibu-ibu gang belakang datang memberi ucapan selamat juga mewek-mewekan :p Dan berakhir dengan sarapan bubur ayam yang dibawa sama mbak Novri :-)
..............
Alhamdulillah rejeki kami kembali ke Jatim 1. Homebased. Saat tahun depan anak-anak masuk sekolah. Di saat kami pikir sudah tidak ada lagi mutasi tahun ini hingga TAX AMNESTY selesai, which is tahun depan. Sudah siap-siap juga cari sekolah buat LILO. Tapi ceritanya menjadi lain. Alhamdulillah. Setelah bertahun-tahun tiap lewat Jagir, Dinoyo, Gubeng, indrapura....bahkan raya juanda.........eh, alun-alun Malang juga ding. Juga Lamongan, sih, hahaha....pasti bilang, "Nanti kantor papah di sini, lho". Antara ngarep dan delusional tipis batasnya :p
..............
10 tahun suami bolak-balik menginjakkan kaki di bandara Sam Ratulangi. Bitung - Paniki - Waletemboan. Saya sih baru 2,5 tahun intens di sini. Merasakan krisis listrik, krisis air, gempa, abu gunung lokon, syukur pas banjir suami doing yang ngerasain :-) Bingung cari dokter yang RUM. Bingung nyari SpPros. Sampai salah diagnosa oleh obgyn. Dilarikan ke UGD. Huft. Chapter yang menumbuhkan. Give a space, Let God work. Memang. Dan kerjaNya luar biasa. Memiliki sodara di rantau maknanya begitu besar.
Babak baru akan segera dimulai. Semoga semakin banyak cerita indah terangkai.
Terima kasih Bitung, terima kasih Manado. Terimakasih sodara-sodaraku di Waletemboan. Terima kasih mamak-mamak TK pelangi, alias ibu-ibu penghuni gang belakang. Bunda Monty, mami sultan, mama Diva, mami Elsa, plus Rafika Duri mamak mumu dan Arfa yang suka main di gang belakang. Semoga semuanya segera diwujudkan mutasi di tempat yang diidam-idamkan. Semua diberi kemudahan dan berkah melimpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar