Minggu, 14 Juni 2015

Angeline

Seminggu yang lalu LiLo bergantian demam. Yang satu fever without cause, yang satu disertai batuk. I'll tell you on different post.

Seminggu ini juga kita dipaparkan berita tragis Angeline. Sebulan yang lalu masih jelas diingatan tentang pengabaian anak di Cibubur, muncul lagi kasus anak hilang di Bali. Pertama baca dari @sazqueen, lalu post di FB dari Niluh Djelantik, dan diikuti re-share kawan-kawan saya di Bali. As a mom of two, saya sempat berdoa supaya Angeline tidak kurang satu apapun. Kasus ini sudah seram dari awal, ada hilang dengan indikasi penculikan, di halaman rumahnya. Mikirnya, 'Masyallah separah itu kan child-trafficking di Indonesia, anak hilang di halaman rumah sendiri'. Lalu muncul FB pages Angeline - udah dihapus -, yang konon dibuat kakak angkatnya. Sebagai orang yang menyukai serial criminal mind, postingan FB ini dramatically lebay. Dan isi post-nya memanfaatkan citra korupsi birokrasi. Everyone who come give a help ditengarai do it just because duit :'( Sejak tulisannya tentang KPAI, saya ilfil. Dan....jedarrrr.....ternyata Angeline telah ditemukan tewas di halaman rumahnya sendiri :(


Kasus Angeline ini sebenarnya sudah terindikasi oleh gurunya diperlakukan tidak benar di rumah. Disayangkan mengetahui kasus seperti itu tidak dilaporkan ke pihak berwenang. Tulisan ini bagus untuk dicermati.

Dan pertanyaan sederhananya 'apakah kita melakukan kekerasan pada anak?'


Mari merawat kesehatan mental kita. Karena mental sickness jarang secara sadar diketahui kalo sakit. Minta pertolongan ahlinya tidak ada salahnya.

Tidak ada komentar: