Menggoreng makanan bisa dilakukan dengan minyak goreng, lemak,
mentega ataupun margarine. Dari keempatnya, minyak goreng adalah bahan
yang paling umum dipakai untuk memasak di kalangan rumah tangga. Proses
penggorengan selalu dilakukan pada temperatur tinggi. Minyak goreng yang
baik adalah yang tidak mudah teroksidasi saat disimpan dalam ruangan
maupun saat penggorengan pada suhu tinggi.
Proses oksidasi minyak goreng pada temperatur ruang akan menyebabkan
minyak tersebut berbau tengik dan tidak bisa dipakai lagi. Sedangkan
proses oksidasi pada temperatur tinggi akan menghasilkan radikal bebas
yang berbahaya untuk kesehatan tubuh. Radikal bebas inilah yang bisa
memicu sel-sel tubuh menjadi liar dan menyebabkan tumbuhnya tumor atau
kanker.
Kestabilan minyak goreng terhadap proses oksidasi ditentukan oleh
jumlah kandungan asam lemak jenuh di dalamnya. Semakin tinggi kandungan
asam lemak jenuhnya, minyak goreng tersebut semakin tahan terhadap
proses oksidasi.
Lemak jenuh lebih stabil (tidak mudah teroksidasi) pada temperatur
tinggi karena memiliki ikatan tunggal saja dalam molekul asam lemaknya.
Sementara lemak tak jenuh memiliki ikatan ganda sebanyak satu (pada
lemak tak jenuh tunggal/mono-unsaturated fat) , dua atau bahkan lebih
(pada lemak tak jenuh jamak/poly-unsaturated fat) pada molekul asam
lemaknya.
Berikut adalah beberapa jenis minyak goreng, dari yang paling baik untuk kesehatan hingga yang sebaiknya dihindari.
Minyak Kelapa (Coconut Oil)
Minyak goreng kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh lebih dari
90%, sehingga jauh lebih tahan terhadap oksidasi dibanding jenis minyak
lainnya saat dipakai untuk memasak pada suhu tinggi. Lebih lengkapnya
kandungan asam lemak minyak kelapa adalah sbb :
-. Asam lemak jenuh = 92%
-. Asam lemak tak-jenuh tunggal = 6%
-. Asam lemak tak-jenuh jamak = 1.6%
-. Asam lemak tak-jenuh tunggal = 6%
-. Asam lemak tak-jenuh jamak = 1.6%
Minyak kelapa memiliki sifat mudah membeku pada suhu ruangan saat
musim dingin. Jenis minyak ini cukup awet untuk disimpan dalam jangka
waktu lama tanpa mengalami oksidasi. Beberapa dasawarsa yang lalu minyak kelapa dianggap berbahaya bagi
kesehatan karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi. Tetapi beberapa
penelitian akhir-akhir ini justru menunjukkan hal yang sebaliknya.
Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak yang tinggi. Asam lemak
ini, yang juga dikenal dengan nama asam laurat (lauric acid), dapat
meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL / high density lipoprotein).
Asam laurat juga diketahui sangat membantu tubuh dalam membasmi bakteri
pathogen.
Minyak Zaitun (Olive Oil)
Minyak zaitun dikenal sangat bagus untuk kesehatan jantung. Minyak
ini dibuat dari buah zaitun yang banyak tumbuh di daerah Laut
Mediterania. Oleh karenanya kita mengenal banyak jenis makanan dari
daerah Mediterania yang sangat baik untuk kesehatan, karena menggunakan
minyak zaitun dalam pembuatannya.
Menurut penelitian konsumsi minyak zaitun dapat membantu meningkatkan
kadar HDL (kolesterol baik) dan pada saat yang sama menekan kadar LDL
(kolesterol jahat) dalam aliran darah. Kandungan asam lemak minyak zaitun terutama terutama terdiri dari
asam lemak tak jenuh tunggal sebagaimana hasil penelitian di bawah ini :
-. Asam lemak jenuh = 14%
-. Asam lemak tak-jenuh tunggal = 75%
-. Asam lemak tak-jenuh jamak = 11%
-. Asam lemak tak-jenuh tunggal = 75%
-. Asam lemak tak-jenuh jamak = 11%
Dilihat dari kandungan asam lemaknya di atas, minyak zaitun paling
baik digunakan sebagai bahan makanan yang tidak melibatkan proses
pemanasan suhu tinggi, misalkan sebagai salad dressing. Kalaupun akan
mempergunakan minyak zaitun untuk menggoreng, maka sebaiknya dihindari
penggorengan dengan suhu sangat tinggi dan usahakan untuk mempersingkat
waktu pemanasan.
Saat membeli minyak zaitun, usahakan untuk memilih jenis Extra Virgin
(extra virgin olive oil), karena minyak ini memiliki kandungan nutrisi
dan anti-oksidan yang lebih tinggi dibanding minyak zaitun biasa.
Minyak Sawit (Palm Oil)
Minyak sawit juga dikenal bagus untuk memasak yang melibatkan
penggorengan pada suhu tinggi. Hal ini disebabkan karena minyak sawit
memiliki kandungan yang tinggi akan asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh tunggal.
Berikut adalah kandungan asam lemak dari minyak sawit:
-. Asam lemak jenuh = 14%
-. Asam lemak tak-jenuh tunggal = 75%
-. Asam lemak tak-jenuh jamak = 11%
-. Asam lemak tak-jenuh tunggal = 75%
-. Asam lemak tak-jenuh jamak = 11%
Konsumsi minyak sawit aman untuk kesehatan, selama tidak digunakan
berulang-ulang untuk proses penggorengan. Sebaiknya minyak sawit hanya
dipergunakan untuk 3 kali penggorengan saja. Sedikit kekurangan dari minyak sawit adalah proses produksinya yang
melalui proses pemurnian yang dapat mengurangi kadar beta karotene dan
vitamin di dalamnya. Konversi hutan tropis menjadi ladang kelapa sawit secara masif juga menjadi sasaran kritik dari para ahli lingkungan.
Minyak Sayur & Biji Bijian (Seed & Vegetable Oils)
Beberapa dekade lalu minyak sayur dan minyak biji-bijian dipercaya
sangat baik untuk kesehatan. Tetapi beberapa penelitian terakhir
menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara minyak jenis ini
dengan penyakit jantung dan kanker.
Beberapa jenis minyak sayur dan biji-bijian yang sering dijumpai di
pasaran adalah minyak jagung, minyak kedelai, minyak canola dan minyak
bunga matahari.
Jenis minyak ini lebih banyak didapatkan di negara-negara Barat dan
harganya pun jauh lebih mahal dibanding minyak kelapa atau minyak sawit.
Kesimpulan
Baik minyak sawit, minyak kelapa maupun minyak zaitun adalah minyak yang bagus untuk kesehatan. Dari segi harga, minyak sawit adalah yang paling murah dan paling
banyak tersedia di pasar. Agar minyak sawit tetap sehat, sebaiknya Anda
menggantinya dengan minyak yang baru setelah minyak lama dipakai untuk 3
kali penggorengan.
Kekurangan dari minyak sawit adalah, kadangkala dalam proses
produksinya melalui proses pemurnian yang berlebihan, sehingga
menghilangkan kandungan beta karotene dan vitamin A yang sangat
bermanfaat untuk tubuh.
Beberapa ahli lingkungan juga mengkritik konversi hutan alam menjadi
lahan perkebunan kelapa sawit yang berlangsung secara masif.
Dikhawatirkan hal ini akan menyebabkan terganggunya keseimbangan alam.
Minyak kelapa memiliki harga sedikit lebih mahal dibanding minyak
sawit. Ketersediannya di pasaran pun juga tidak sebanyak minyak sawit.
Keunggulan dari minyak kelapa adalah kandungan ketahanannya yang lebih
tinggi terhadap proses penggorengan, sehingga bisa dipakai lebih sering
untuk memasak dibanding minyak sawit. Kandungan asam laurat minyak kelapa juga meningkatkan kadar
kolesterol baik (HDL) dalam darah dan membantu tubuh melawan bakteri
pathogen.
Minyak zaitun harganya paling mahal dan tidak cocok untuk menggoreng
dengan temperatur tinggi. Minyak ini paling bagus manfaatnya untuk
kesehatan jika dipakai sebagai bahan makanan tanpa melibatkan proses
pemanasan.
Saya?!
Saya menggunakan minyak kelapa dan zaitun. Alasannya??? Serem dengan pembukaan lahan sawit yang bikin ga doyan makan. But most important lebih baik membatasi pengolahan masakan dengan cara digoreng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar