Minggu, 12 Juni 2011

Saya nggak pernah sekalipun meragukan bahwa Tuhan yang Maha Kuasa selalu bekerja dalam hidup saya. Lanjutan cerita Pak Naryo. Setelah kami berempat berdiskusi (Me, Pak Naryo, Bu Naryo, Gym) tentang segala efek sampingannya maka kami memutuskan mencari second, third, bla bla bla opinion. Kenapa? Sekecil-kecilnya operasi pasti ada dampak resikonya. Belum lagi, lokasi sendi leher itu bertetangga dengan sumsum tulang belakang.

Pencarian second opinion dari kerabat kami sendiri. dr. Rossy Setyawati, yang kebetulan dokter spesialis radiologi. Singkat cerita kami bertemu dengan dr. Joni Wahyuhadi Sp. BS. Beliau kebetulan kolega mbak Rossy di Dr. Soetomo maupun RS Premier. Saya tidak membandingkan antara dokter satu dengan yang lain. Saya cukup sadar style masing-masing dokter. Ada yang agresif, ada pula yang melakukan terapi terlebih dahulu sebelum operasi.

Dan menurut dr. Joni , Pak Naryo terapi dulu dalam 3 bulan ini. Kalo nggak ada perubahan barulah silahkan melakukan tindakan operasi. Yes, we agree with him. Alhamdulillah, puji Tuhan. Setelah serangkaian terapi hampir satu bulan ini, nyeri jauh berkurang dan bisa kembali beraktifitas. Walau belum 100% normal.

Salah satu bentuk terapinya

Ini memang penyakit 'tua'. Degeneratif. Hehehe... you old pa :p Semua orang pasti tua tapi nggak semua orang mengelami se-frontal ini. Hope you getting better :*

Tidak ada komentar: