Rabu, 03 September 2014

Air

Ngerasain air mati di Waletemboan bikin garuk-garuk aspal. 3 hari mati baru terdampak di hari ke-3 karena terselamatkan oleh tandon. Walo sempat ngerasain juga nampung air di masjid.

Kebutuhan air bersih dalam rumah tangga, apalagi di kota-kota besar dari tahun ke tahun pun selalu meningkat. Sayangnya, defisit air tanah cukup signifikan. Artinya, ketersediaan air bersih jadi makin menipiskan? Kalau sudah begini, siapa yang repot dan merasakan dampaknya? Ya, pasti kita-kita juga kan?
Negara yang mengadopsi Millenium Development Goal menyatakan bahwa pada tahun 2015 akan mengurangi kasus kelangkaan air menjadi setengahnya. Perubahan iklim diperkirakan telah menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah air tawar yang tersedia. Perubahan iklim melelehkan gletser lebih cepat dari tingkat pengembaliannya, mengurangi jumlah air yang mengalir di sungai, banyak sumber air tawar yang telah tercemar sehingga tidak bisa digunakan sebagai air minum dan untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan industri.
Upaya membuat sumur injeksi, sumur resapan, tanggul, dan kolam dapat meningkatkan resapan air hujan ke dalam tanah untuk meningkatkan cadangan air tanah. Dan tentunya bijak menggunakan air bersih ya!!!

Tidak ada komentar: