Pic From Here |
Asuransi jiwa ?
Perlu memang punya asuransi jiwa? Sepertinya kok, mendahului takdir.
Banyak orang merasa memiliki asuransi jiwa, seperti mendahului takdir,
atau mendoakan yang buruk. *Knock knock the wood* Istri membeli asuransi jiwa atas suami,
apakah berarti sang istri mendoakan agar suami meninggal? Kemudian
mendapatkan uang apabila sang suami meninggal dunia? Tentu tidak.
Kegunaan asuransi jiwa bukan untuk mengcover jiwa, tapi untuk mengcover income yang hilang apabila pencari nafkah utama meninggal dunia. Hal ini menjadi sangat penting agar keluarga yang ditinggalkan masih dapat bertahan hidup. Kehilangan seseorang yang sangat dicintai pasti memengaruhi kondisi emosional, jangan ditambah lagi dengan kondisi keuangan yang hancur lebur.
Siapa yang wajib memiliki asuransi jiwa?
Wajib hanya bagi orang yang menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga, atau untuk yang secara finansial memiliki tanggungan. Contohnya suami saya. Dalam rumah tangga yang bekerja hanya suami. Jadi, saya dan anak-anak adalah tanggungan suami. *Makanya kamu kerja, Prim* *Jedarrrrr*
Secara prinsip jenis asuransi jiwa itu :
1. Term life , coverage asuransi jiwa dengan jangka waktu tertentu (5-10-15-20 tahun)
2. Whole life, coverage asuransi jiwa sampai dengan usia 99 tahun
3. Endowment, coverage asuransi jiwa dengan jangka waktu tertentu
1. Term life , coverage asuransi jiwa dengan jangka waktu tertentu (5-10-15-20 tahun)
2. Whole life, coverage asuransi jiwa sampai dengan usia 99 tahun
3. Endowment, coverage asuransi jiwa dengan jangka waktu tertentu
Untuk kebutuhan dasar asuransi jiwa, sebaiknya pilih yang jenis nya TERM
LIFE, karena dari segi premi lebih rendah, dan jangka waktu nya bisa
disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Dimana mencari produk berjenis termlife ini?
Kalo pun sudah
mencari, ternyata agen perusahaan asuransi yang dihubungi tidak tahu
tentang produk ini, dan kalau pun tahu, agen itu bilang kalau asuransi
termlife itu sudah kuno sehingga sudah tidak dijual lagi dan menawarkan asuransi berjenis unit link. *Garuk-garuk pantat badak**Pengalaman pribadi* Sebenarnya
inilah masalah utama kenapa termlife itu terasa sulit untuk dicari.
Bukan salah agennya juga sih, lebih banyak karena kesalahan perusahaan
asuransi yang dalam mendidik agen lebih fokus kepada produk-produk yang
menguntungkan (perusahaan) :)))
Tips dari @Jrplanner dalam mencari termlife :
- Hitung kebutuhan unit pertanggungan (UP). Hal ini sangat penting karena nantinya akan membantu untuk fokus mencari asuransi terbaik dan tidak gampang termakan omongan manis para agen. Setelah itu mulai menakar kemampuan dalam membayar premi secara rutin sehingga tidak mengganggu cash flow rumah tangga.
- Setelah tahu berapa kebutuhan UP, termasuk riders yang mungkin dibutuhkan, mulailah lakukan riset kecil-kecilan tentang perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia untuk mencari tahu kekuatan dan posisi masing-masing perusahaan asuransi tersebut di Indonesia.
- Selanjutnya, lakukan riset lebih mendalam tentang produk perusahaan-perusahaan tersebut. Yang paling gampang, masuk saja ke website mereka. Biasanya semua produk yang ditawarkan sudah disertai dengan sedikit rincian sehingga kita dengan mudah bisa mengidentifikasi mana produk yang berupa termlife. Jika ada produk yang kurang jelas, bisa langsung ditanyakan lewat email atau telepon.
- Hubungi agen asuransi untuk meminta simulasi uang pertanggungan dan premi. Biasanya kita cukup menghubungi customer service (via telpon atau email) dan minta untuk direfer ke agen, tidak lama kemudian akan ada agen yang menghubungi kita. Nah, di tahap ini baru terasa sekali bergunanya riset kita di awal tadi. Kenapa? Karena pada umumnya agen akan berusaha untuk menawarkan produk unitlink walaupun kita jelas-jelas sudah menyebutkan produk yang kita inginkan. Tetap teguh pada permintaan awal dan jangan terpengaruh rayuan agen tersebut. Jika agen tersebut bilang bahwa tidak ada produk yang kita maksud, langsung pindah ke agen yang lainnya.
- Jika sudah menemukan produk-produk yang tepat, mulai lakukan perbandingan antar produk, mana yang lebih menguntungkan dari segi perbandingan premi, UP yang diperoleh serta klausul lainnya. Jika perlu, minta tambahkan beberapa riders (dengan UP sama dengan UP dasar) dan kemudian bandingkan preminya. Pembandingan ini juga biasanya berguna untuk meningkatkan daya tawar ke agen. Tinggal bilang: kok di asuransi A begini? kok di B lebih besar? Biasanya kita akan langsung berhadapan dengan jurus diskon dll, disamping pengetahuan kita tentang produk tersebut menjadi makin bertambah.
Setelah asuransi kesehatan dan dana pensiun terpenuhi, tidak ada salahnya memikirkan asuransi jiwa (bagi yang membutuhkan).
*.Sedikit bocoran. Asuransi hijau dan asuransi merah - bukan yang kepala pusing - punya termlife.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar