Jumat, 19 Agustus 2011

Pembicaraan mengenai pre-wedding, lalu kapan kami menikah?

Alex, Ola, Me, Suci, Dita

Dalam rangka memperingati malam sabtu ceria, kami para lajang ceria, sisa anggota S Club 9 berkumpul untuk mencicipi masakan Dita. Disinyalir teman kami bernama Hendra memutuskan tidak datang karena takut menjadi korban bully kami untuk kesekian kalinya *peace*


Memang sih ini bulan puasa. Berhubung yang puasa cuman saya dan Suci, maka terlalu egois jika makan malam nan ceria ini kami tasbihkan sebagai buka puasa bersama :p Eh, lha kok, lha kok, hari ini saya dan Suci batal puasa karena kedatangan tamu bulanan.
Sambal dari 0,5 kg cabe membuat kami menangis
Puding coklat yummy


Kebetulan juga si Alex menyerahkan sebuah undangan pernikahan ke Ola *bukan, bukan Alex yang menikah :p*. Sebuah undangan pernikahan kawan mereka, yang menikahi seorang bule dengan upacara pemberkatan di Ubud. “Wuihhhh romantisnya” Komen sotoy kami semua. “Eh, kok nggak ada fotonya, ya?” Tanya Ola. Kami memandang undangan merah maroon yang simple tapi elegant. Nggak gede segambreng bergliter-gliter, dengan foto berpelukan dimana-mana, backgroundnya pun beraneka rupa, gedung tua, laut, sawah, dll. Undangan simple tertulis dalam dua bahasa. Perancis dan Indonesia. “Iya lho, orang bule kalo bikin undangan simple tapi elegant”. Tutur Suci si juragan percetakan. Kenapa ya diciptakan fenomena pre-wedding di Indonesia raya ini? Memang ada pendapat masuk akal, seperti ; terasa lebih personal, reminder muka –bo’ operasi plastik itu memang ada-, ajang show-off (nih, calon suamiku kece surece), sampai foto pre-wed untuk menghipnotis para undangan terutama para lajang : KAPAN MENGIKUTI JEJAK KAMI?

Baiklah. Anda membaca ini mungkin menganggap ini hanya obrolan 5 lajang yang sedang galau menatap masa depan, nyinyir. APA?! Dalam 3 tahun kedepan usia kami 30 tahun. Eh, dalam 3 tahun ke depan usia Indonesia 69. So?!

Lupakan masalah usia, lupakan masalah kapan melepas masa lajang. 

Btw, kami itu bertemu di SMA. 9 tahun yang lalu. OMG! Tua ya kami ini *lha, ngomongin umur lagi*. Jarang banget ketemu, tapi mengapa klik aja hati ini. Mungkin di SMA kami golongan anak 'lugu'. Nggak gaul geol gitu. Jadi sesama orang ajaib saling care dan sayang *halah*

Ah, tonight was great. Apapun cerita di baliknya.

3 komentar:

Dita mengatakan...

9 taun lagi msh bs begini ga ya?? :D

PRIMADIKA mengatakan...

Bisa. Tapi pada bawa balita. Gosh. 9 tahun lagi kita mendekati 40. LOL

Dita mengatakan...

Iya kalo msh balita. Kalo udh SD? Hihihii.. ^^
Ah, semoga kita masih bs ketemuan meskipun berpencar2.