Minggu, 19 Juni 2011

After 9 months

*.Warning : Penulis belum menikah, belum pernah melahirkan apalagi menyusui 
 
It begins at birth. Our very first act after birth is
to suck our mother's...milk. This is an act of
affection, of compassion. Without that act, we
cannot survive. That's clear...that's the way of
life. That's reality

Dalai Lama dan Howard C. Cutler,
The Art of Happiness a Handbook For Living
(1998)


Hari ini saya mengikuti seminar AIMI. Bagi yang belum tahu AIMI itu (Asosiasi Ibu Menyususi Indonesia). Sebagai lajang yang kece gemar membaca *ditimpuk* saya selalu punya pertanyaan di kepala. Yes, saya belum menikah, belum pernah melahirkan, lebih-lebih belum pernah menyusui. Materi yang saya dapatkan hari ini tentang breast feeding basic.

First of all tentu IMD (Inisiasi Menyusu Dini) Kenapa menyusu bukan menyusui? Karena 'pelaku' IMD hanya bayi saja.

Berbagai Manfaat IMD :

● Mendapatkan manfaat kontak kulit pertama antara ibu dan bayi
● Bayi mendapatkan kolostrum
● Awal pemantapan kegiatan menyusui
● Bayi 8x lebih berhasil mendapatkan ASIX
● Bayi lebih lama mendapatkan ASI (sampai 2 tahun atau lebih)
● Mengurangi angka kematian bayi baru lahir (22%) dan balita (8,8%)
● IMD + ASIX + MPASI berkualitas + ASI sampai 11 bulan = menyelamatkan sekurangnya 27,8% kematian balita di Indonesia
● Mengurangi kemiskinan akibat pembelian susu formula (contoh: pengeluaran untuk 1 kaleng sufor 900gr selama 6 bulan: @ Rp. 150.000 x 4 kaleng x 6 bulan = Rp. 3.600.000)


Subhanallah. Videonya amazing banget ya ya ya? Bayi dalam hitungan menit dengan instingnya bisa mencari sumber ASI. Bahkan saat dia belum membuka matanya. Dan mampu merangkak. Saya selalu bertanya, kenapa kok tangannya dioles-olesin ke mulutnya? Ternyata aroma di tangannya bisa menjadi GPS untuk menuju puting ibunya.

Lalu ada lagi yang baru saya tahu. Dalam otak sotoyku. Menyusui itu ya udah, bayi mangap, payudara ibu ada, siap aja gitu menyusu. Ternyata tidak bapak/ibu/sodara sekalian. Ada teknik, ada cara untuk mencapai posisi menyususi yang benar, yang nggak bikin puting lecet, yang membuat ASI terteguk sempurna.

I am lucky. Saya belajar banyak hari ini. Komitmen suami-istri ternyata nggak main-main. Tanggung jawab menanti begitu besar.

Ayo, ayo salim sama mama papanya. Ngobrol lagi sama partnernya. 

2 komentar:

nez mengatakan...

ciye... ciye... yg dah siap2 hehe. btw emang bener kita ga bisa expect kalo ngasih ASI itu bisa lancar tanpa masalah. aku aja yg udah pake IMD, masih pake acara puting lecet, payudara bengkak krn baby ngisepnya ga bener... apalagi kalo kasus flat nipple kayak aku, ngajarin baby ngisep dari puting mesti bener2 sabar. ikut kegiatan kayak gini, plus konsul sama konselor laktasi itu berguna bgt.

PRIMADIKA mengatakan...

Kalo flat nipple pake gaya football kan??? Hehehe....