Jadi ingat postingan kang Idan yang ini :p
Yup, pak Naryo sejak 2 tahun yang lalu ditanam cincin (3 biji) dan senin lalu dilakukan kateter (memasukkan semacam kamera untuk mengetahui apakah jalannya darah ke jantung lancar ataukah terhalang dan sekaligus memeriksa apakah cincin yang ditanam masih baik-baik saja). Idealnya sih setiap 6 bulan sekali dilakukan kateterisasi. Ntah karena proses kateterisasi itu tidak murah atau alasan apa, amat jarang dokter menyarankan untuk pemeriksaan kateter, apalagi jika hasil lab pasien baik-baik saja.
Berbekal kesadaran akan kesehatan yang tinggi, pak Naryo meminta dokter melakukan kateter, yah...cuma buat meriksa (niat awal). Ibarat mesin mobil, sedikit kerusakan segera terendus. Hasilnya?! Kemarin masang 3 lagi :p 2 cincin yang lalu -hasil video yang ditunjukkan ke saya, bu Naryo, dan Gym- kusut. Macam pita mbulet. Jadi musti diganti baru. Dan satu lagi untuk 'jembatan'.
Alhamdulillah semua lancar. Stabil. Bahkan ada perawat yang nanya : "Yang sakit masih di IRD, Pak?", Nanyanya ke pak Naryo pula :p
Pasien sehat tapi saya, bu Naryo, dan Gym yang tepar sekarang. Cuaca yang ekstrem, dan juga...uhm...rumah sakit pendidikan itu ternyata menguras tenaga keluarga pasien, ya? ^^ Untung kemarin bawa pil sabar banyakan *sampe OD*. Nggak tahu, dokternya lagi pengen balas budi ke almamater kali, ya. Ah, ini masalah lain. Lain cerita.
Yang penting. Alhamdulillah semua bisa diatasi. Dan ketika ngetik ini, si dokter lagi terbang perjalanan ke Madrid *dadah-dadah*
Semoga semua sehat, dan benar : Mencegah lebih baik daripada mengobati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar