Senin, 20 Desember 2010

Angkutan Umum Surabaya

Setelah seorang teman bertanya : Kapan terakhir lo naik angkutan umum? dan hiruk pikuk 'keramaian' mempersoalkan tol tengah kota, maka diputuskan saya dan Lala (again) menjadi DORA THE EXPLORER.

Ya, terakhir saya menggunakan angkutan umum ketika jaman kuliah. Kurang lebih tahun 2006an. Sehari-hari memang saya menggunakan mobil dan motor. Kalau pun tidak menggunakan dua jenis kendaraan itu, saya bisanya naik taksi atau nebeng temen.

Ok, diputuskan perjalanan pertama kami naik komuter dari stasiun Gubeng. KA komuter itu ada dua; SUSI (Surabaya - Sidoarjo) dan SUMO (Surabaya - Mojokerto). Harga tiket Rp 2.000,- saja.

HOREEE!!! Ini tiket Komuternya

Saya dengan setengah lari-lari nemuin Lala yang sudah berdiri manis di depan loket. Pukul 08.00 saya sampai di depan loket. Jadwal si komuter 08.09. Baiklah....apakah on time sodara? Sambil menunggu motret-motret dulu.

Sayang nggak ada pijakan kaki, jadi untuk orang tua, anak kecil,
dan yang pernah cidera lutut menjadi sangat menyulitkan


VOILAAA!!!! Keretanya tiba tepat waktu, sodara-sodara. Bagus, bagus....Untung saya tadi tiba pukul 08.00 tepat. Molor dikit bisa telat. Karena Komuter itu tiap 2 jam sekali, ternyata. Paling pagi jam 06.00.

Suasana di dalam kereta. Sayang pintu kereta tak bisa menutup. Serem, sih.

Suasana kereta di Jepang, Penuh iklan dindingnya

Nggak akan kok saya bandingin kondisi kereta di Jepang dan Surabaya :p

Komuter itu ada shelter-shelter kecilnya. Jadi nggak melulu berhenti di stasiun besar. Tapi shelter kecilnya itu kebanyakan di kawasan A. Yani. Kami memutuskan turun di Shelter Kertomenanggal. Gubeng-Kertomenanggal kurang lebih 15 menitan. Woaaahhh...kalo setir mobil bisa hampir 1 jam, kan? Dulu jaman kuliah, saya juga memanfaatkan transportasi ini. Lalu kami menyebrangi A.Yani untuk naik Bus kota. Pengakuan! Ini kali pertama saya naik Bus Kota :p Karena kali pertama maka memilih yang ber-AC.



Saya baru tahu kalo di bus kota ada bel-nya begitu di belakang :p

Btw, kenapa saya nggak pernah naik Bus kota? Cerita-cerita copet, gendam, dan hal-hal yang mengerikan itu membuat saya takut naik. Dan...ntah gimana saya beruntung ini bus nggak penuh-penuh amat dan A.yani juga nggak padat-padat amat.

Biaya yang dikeluarkan Rp 4.000,- Tapi kenapa ya nggak diberi karcis?! IMO, Pak kondektur bus kota itu pasti punya ingatan yang super. Berbekal keahlian mengingat dia menarik uang karcis ke penumpang. Tanpa tiket sodara-sodara! Kalo saya mah tekor mulu kali ya.

Bus kota berhenti di halte Tunjungan Plaza. Shelter Kertomenanggal - Halte Tunjungan Plaza, nunggu 10 menitan, perjalanan 20 menitan. Karena kami belum sarapan maka mampir dulu ke Om Rhonald.

Karena kami musti mengambil kendaraan masing-masing di stasiun maka kami balik ke stasiun dengan naik angkutan umum, Bemo. Btw, ada ga sih buku berisi informasi bemo ini tujuannya kemana, ngelewati mana saja?

Kami naik bemo V, turun sebelum THR dan nyebrang, ganti bemo F. Tarif bemo jauh - dekat Rp 2.500,-

Bemo V

Bemo F. Nah, kan....penyakit macam becak ini yang suka bikin senewen di jalan

Update terusssss

Penulis yang cihuyyyy

Hari itu nggak parah-parah amat perjalanan saya muter - muter naik angkutan umum di Surabaya. Kondisi ini nggak kemudian bisa jadi fakta. Karena untuk jadi fakta musti harus dengan beberapa kali percobaan dengan jam yang betul-betul dicatat.

Anyway, apapun itu...mo tol tengah kota, mo revitalisasi angkutan umum, yang jelas untuk Surabaya layak huni saya rasa butuh lebih banyak lagi angkutan umum yang cepat, tepat, aman, bersih, massal, murah, dan lebih menjangkau ujung-ujung Surabaya. Pengen bisa, lho saya ke Made naik angkot :p

2 komentar:

Anastasia mengatakan...

setauku sih prim, di kaskus ada rute lyn gt prim.
lengkap kok. :)

PRIMADIKA mengatakan...

Oic, thanks ya infonya dek Anas :p