Jadi semua orang pelaku mikro blogging pasti sudah tahu beberapa hari yang lalu publik internasional di hebohkan dengan kasus #Flotilla. Sapa sih yang nggak sedih dengan berita itu? Saya rasa semua orang merasakan.
Kuping saya rada risih ketika Rahma Sarita bilang : "Di atas kapal mayoritas muslim..." sebelum selesai ngomong, Jose Rizal -Direktur Mer C- berkata "Masalah ini tak ada kaitannya dengan agama. Mohon dimengerti". Malamnya juga. Kedubes Palestina untuk Indonesia juga berkata begitu, beliau bilang : Di atas kapal ada 50 negara bersama-sama. Isu ini bukan isu agama, tapi kemanusiaan. Yang sial saya. Di facebook saya link berita dari Tempointeraktif. Ntah kenapa seorang teman -yang saya rasa- dia menuduh saya tidak adil. Dan yang benar-benar saya sesalkan ketika teman saya berkata : "mbak bukan muslimah ya mbak".
Semudah itukah melebel? Ketika saya tantang tunjukkan mana perbuatan saya yang mengatakan pro Israel? Saya tidak pro mana-mana. Saya hanya menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Where is love? Where is respect? Apakah hanya satu golongan tunggal yang berhak tinggal di bumi ini? God have mercy. Kenapa manusia kejam? Tidakkah berpikir kata-kata mereka akan menyakitkan? Ataukah mereka tidak terima jika pemrakarsa ekspedisi kemanusiaan itu orang Israel -menurut link Tempointeraktif-.
Saya rasa, banyak intelektual muslim...yang bisa bercorong secara nasional . Amien Rais atau Din Syamsudin harus jelaskan pada khalayak. Nggak semuanya punya kesempatan mengolah rasionya, menegakkan akal sehatnya. Karena dari kecil didik untuk menelan informasi bulat-bulat.
In the end, bedakan negara dan individu. Semoga perdamaian bukan hanya khayalan belaka.
Lalu apa keyakinan saya? I pray bacause i have a faith. Tak perlu orang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar