Minggu, 25 April 2010

PILPRES...PILKADA...PIL...IHAN

Menurut langsiran DEPDAGRI tahun 2010 ada 244 daerah yang akan menggelar hajatan pemilihan kepala daerah. Termasuk salah satunya Surabaya. Ngomong-ngomong masalah milih memilih itu saya punya sebuah cerita. Perbicangan dengan seorang sesepuh. Dalam pernyataannya dia bilang : "Sah saja seorang calon datang, kita terima pemberiannya tidak orangnya".

Rada nggak enak ya di kuping. Well, money politic is a crime. Pembelian surat suara?! Hmm...kejahatan tingkat tinggi. Mengingat ketatnya pengawasan PANWASLU maupun peran masyarakat.

Cuman-cuman, statement terima pemberiannya tidak orangnya, sound, you sell your self. Kenapa nggak dicounter saja ketika dia lagi kampanye?! Means, kan kasih barang nggak ujug-ujug, pasti ada pembukaan sepatah dua patah kata. Kenapa nggak langsung bilang : "Nggak cocok deh visi dan misi bapak/ibu untuk Surabaya ke depan? Karena bla bla bla" (Alasan yang masuk akal yaaaa, jangan cuman sentimen pribadi karena nggak suka dengan partai yang menaunginya). Apa bedanya dengan para hipokrit yang sok bermuka manis senang dengan pemberiannya namun ujungnya menjatuhkan.

Btw, bukannya para calon nggak pernah juga memaksa ya??!! PEMILU kan bebas dan rahasia. Memilih siapa itu jadi sebuah hak. Kecuali kalo ada yang niat memboikot.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya tergantung kalo calonnya sendiri sombong, angkuh, cuma ada maunya tok baik ya nggak salah kalo digituin. Hidup itu perlu srawung supaya disanjung

Anonim mengatakan...

betul...betul...betul

PRIMADIKA mengatakan...

Maaf para pendukungnya pak SM ya?

Anonim mengatakan...

Ada yang bermain di area abu-abu seperti itu, dan saya lebih suka menyebutnya oportunis. Ada yang berani bilang Ya dan berani bilang Tidak. Semua itu pilihan