Selasa, 13 April 2010

" 9 "

Aku suka sekali film ini. Walau kata neng Lala ini film nggak kamsud. Endingnya kayak berhenti di pinggir jurang. Mau loncat atau nggak, nggak ketahuan :p


Nine, drama musikal tentang Guido Contini (Daniel Day-Lewis), seorang sutradara terkenal bahkan sudah menjadi maestro. Di Nine diceritakan dia sedang mengalami kebuntuan kreatifitas dan juga peliknya problem kehidupan. Guido berusaha menyeimbangkan hidupnya untuk beberapa perempuan. Istrinya (Marion Cotillard), selingkuhannya (Penelope Cruz), artisnya (Nicole Kidman), designer wardrobe filmnya (Judi Dench), Journalis Vogue (Kate Hudson), penari erotis (Fergie), dan tentu saja ibunya (Sophia Loren).

Ia sulit mendapatkan inspirasi baru untuk kembali berkarya. Sehari-hari ia selalu dikelilingi wanita-wanita cantik, ia juga memiliki seorang istri yang baik dan cantik, Luisa (Marion Cotillard), tapi juga menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita bernama Carla (Penélope Cruz).

Dan sempat hampir masuk perangkap Stephanie (Kate Hudson), seorang jurnalis Vogue. Masalah bertambah, hubungannya dengan Claudia (Nicole Kidman) yang menjadi pernah menjadi sumber inspirasinya pun jadi semakin rumit karena Claudia menolak untuk menjadi bagian di filmnya lagi. Semuanya perempuan pada saat yang sama ingin merebut hatinya dan ingin menjadi yang paling spesial. Saat Maestro Contini merasa benar-benar terpuruk, membawa kenangan pada sang mamma (Sophia Loren), ia kembali ingin sebagai anak kecil dalam lindungan ibunya, ia juga kembali kepada memory seorang perempuan dari kenangan masa kecilnya Saragina (Fergie).









Di saat memasuki umur paruh baya, ia masih terjebak dalam sifat 'anak-anak', masa-demi masa sampai di usianya yang ke 40-an rupanya belum kunjung membuatnya menjadi pria matang dan dewasa, sehingga ia sulit memadukan tuntutan pekerjaan secara bersamaan dengan kesenangannya untuk berpetualang cinta, semuanya tidak dapat terkelola baik, malah kemudian semuanya itu tidak lagi memberinya kenikmatan. Sang Maestro di dalam keterpurukannya itu beruntung masih memiliki orang kepercayaan sekaligus penata busananya yang kemudian menjadi seorang sahabat dan motivator, Lilli (Judi Dench), sehingga pada akhirnya ia dapat kembali berkarya dan kembali dalam upayanya mengambil hati satu perempuan yang paling dicintainya diantara semuanya. Sisi psikologis lelaki paruh baya itulah yang menjadi tema cerita, dan yang membuat film ini berkesan.

Walo bingung juga, itu kan tujuh perempuan, tapi kenapa judulnya "Nine" bukan "seven". Overall musik, koreografi yang sangat latin memanjakan kuping saya.




Tidak ada komentar: