Senin, 08 Maret 2010

Berbagi untuk sesama


Pagi tadi saya dapat sms dari seorang teman, mbak Lita, kalo beliau membuka (lagi) program KUBACA bintang yang dikhususkan untuk melatih bunda-bunda PAUD. Kali ini bekerjasama dengan ibu Dyah Katarina –Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Komandan PAUD se-Surabaya, dan masih menjadi istri sah satu-satunya Walikota Surabaya Bambang DH :p -. Nanti, bunda-bunda PAUD ini yang akan melatih adik-adik batita di daerahnya masing-masing.

Pelatihan ini dikhususkan untuk kelurahan minus di Surabaya terlebih dahulu. Alhamdulillah, pada program sebelumnya, saya dan abang membeli untuk pelatihan PAUD RW 3 Kelurahan Tambak Rejo. Insyallah, pengennya kami berdua rutin bisa membeli programnya. Rp 60.000,- untuk 1 orang bunda. Dan efek dari 1 bunda, bisa mengajar membaca lebih dari satu anak didik. Ayo! Mungkin ada yang berencana berbagi, bisa bergabung.

Kenal mbak Lita hampir dua tahun ini. Beliau ini penemu metode KUBACA. Awal ‘kenal’ hanya dari media cetak, lalu ketemu dalam sebuah acara sosial, dan berlanjutlah menjadi teman. Dari cerita mbak Lita, di Surabaya saja minat baca itu masih rendah, angka buta huruf juga cukup besar. Awalnya nggak percaya. Mungkin karena lingkungan saya yang well-educated, sampai saya nyasar di daerah semampir – daerah pesisir dan kebetulan kondisinya minus. Dari 5 orang yang saya tanyai, hanya 1 yang bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, itupun karena dia guru. Lainnya? Pake bahasa Madura. Dan kalo sudah begitu nggak yakin kalo mereka bisa baca dan tulis.

Apa kata dunia? Di saat orang-orang pada ribut ACFTA, di Surabaya masih ada orang yang nggak bisa baca. Ironis! Padahal dengan membaca, insyallah, ilmu itu akan membuka masa depan.

Kembali ke teman saya, mbak Lita. Awalnya beliau itu buka kursus dengan program yang premium. Yang hanya bisa dinikmati anak-anak orang kaya berduit. Lalu, seiring berkembangnya usaha, beliau juga pengen berbuat sesuatu buat sesama. Maka lahirnya program dengan misi sosial. Saya pernah dibuat terharu, hadir pada ‘wisudaan’ murid-murid KUBACA yang isinya ibu-ibu jalan semarang –daerah pasar loak-. Usia 40 tahun, baru bisa baca karena sentuhan KUBACA. Belum lagi ketika beliau begerilya di gang Dolly –kompleks Prostitusi di Surabaya-, mengajari baca,tulis,hitung, anak-anak hasil dari unwanted pregnancy. Benar-benar bikin terharu. Belum lagi recordnya menaklukkan daerah Timika, Ternate, Ambon, Bitung, Tomohon, Gorontalo, Ta Laut dan masih banyak lagi.

Oya, kalo mau tahu lebih lanjut tentang KUBACA bisa klik di KUBACA

Mudah-mudahan ya…mimpi untuk Anak-anak Indonesia Rajin membacA (AIRA) bisa terwujud. Hehehe…seneng deh punya teman, perempuan hebat.

Selamat hari perempuan Internasional ^_^

PS: kalo berminat ikut berbagi di KUBACA BINTANG bisa menghubungi PKK kota Surabaya 031 - 5014726

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hi. Saya dari surabaya. Terimakasih atas infonya. Insyallah akan bergabung