Saya sejak menjadi ibu memang concern
dengan asupan kami sekeluarga. Salah satunya membatasi konsumsi gluten. Gluten
itu apa sih? Gluten adalah protein
utama yang terkandung dalam beberapa serealia. Gluten ini dapat ditemukan pada
semua bentuk gandum (bulgur, durum, semolina, spelt, farro, dan masih banyak
lagi lainnya) seperti pada barley, rye dan triticale (persilangan gandum dengan
rye). Bahan makanan yang mengandung gluten baru bisa diproses oleh
tubuh kita (dicerna-diserap nutrisinya-dibuang sampahnya ke luar tubuh) dalam
tempo 3x siklus metabolisme, artinya 3×24 jam. Padahal, makanan sehat sudah
harus meninggalkan tubuh (usus besar) paling lama dalam tempo 24 jam.
Akibatnya, sampah terigu yang harusnya dibuang akan diserap lagi dan lagi oleh
dinding usus. Selain itu, tumpukan sampah gluten dalam tubuh akan menempel di
dinding usus, sehingga menghalangi penyerapan nutrisi. Meskipun alergi gluten memerlukan check up lebih lanjut, namun sembelit
berkepanjangan, kembung, lesu, perlu dicoba mengurangi asupan gluten. Diet
ini juga banyak digunakan orang tua untuk bantu mengurangi gejala autisme dan
gangguan belajar lainnya pada anak-anak mereka. Hehehe....saya masih shock kalo
dapat pertanyaan : "Kamu concern sama konsumsi gluten, emang LiLo
autis". --"
MAKANAN APA YANG BEBAS GLUTEN?
Aneka macam makanan alami (kecuali gandum
dan keluarganya) biasanya adalah bebas gluten. Ini termasuk:
- Sayur-mayur dan buah segar
- Daging segar, daging ayam dan ikan
- Telur, kacang-kacangan dan polong-polongan segar
- Susu (beberapa susu beraroma bisa mengandung
gluten dan dapat diidentifikasi dari daftar kandungannya)
- Lemak dan minyak
- Tepung alternatif seperti beras, jagung (maizena),
kedelai, sagu, tapioka, buckwheat, millet, amaranth, sorgum, quinoa,
arrowroot, dan tepung kentang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar