Kalo temenan sama aku di FB pasti pernah baca status kalo
cucu - temannya - bu Naryo - terlempar ke dasbord depan gara-gara ayahnya ngerem
mendadak. Ternyata nggak cuma benjol aja. Peristiwa kelempar itu bikin
cucunya cedera otak :( Ternyata, car seat itu perlu banget, ya? Bukan cuma
buat gegayaan aja.
Saya sendiri awalnya maju mundur beli. Harganya dikalikan dua. Uh...
la... la... Tapi rasanya sangat egois jika saya dan suami, sebagai
orangtua tidak mementingkan keselamatan anak di atas segalanya. Namanya
juga kecelakaan, diluar kehendak kita. Maka preventif semaksimal mungkin perlu dilakukan. Itu kejadian ngerem ngedadak di
komplek perumahan, lho. Ngerem untuk menghindari anak kecil yang keluar
rumah sambil lari ga pake noleh-noleh --' Saya yakin ayah ibunya nggak
ada niat mencelakakan anaknya. Ayahnya pasti menyetir dengan hati-hati.
Ibunya juga pasti memangku dengan baik.
Di pasaran car seat ada banyak macam. Ada infant car seat, convertible
car seat, booster. Make car seat juga ada aturannya. Nggak asal juga.
Sebelum berat mencapai 9 kg, car seat menghadapnya ke belakang.
Alasannya karena tulang lehernya belum kuat sehingga kalo ada ngerem
mendadak, hentakan tidak membahayakan lehernya. Ini ni dulu saya sering
bandel :( Kalo sudah bisa duduk kenapa nggak dipakein seat belt biasa?
Karena anak-anak belum cukup tinggi, dikahwatirkan tali seat belt justru
membahayakan pernafasannya.
Hikmah lain dari membiasakan LiLo pake car seat adalah tenang menyetirnya. Ga
kebayang 2 anak berantakan di dalam mobil --' Oia, walo sudah duduk di
car seat jangan lupa pintu belakang difungsikan child-locknya. Itu lho,
biar pintu belakang ga bisa dibuka dari dalam. Plusssss, power window
dikunci ya!
Masih mau bilang, “sayang beli car seat kan mahal” Demi kak, demi
keselamatan anak kita. Masak mampu beli mobil ngga mampu beli car seat?!
*kemudian hening*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar