Pic From Here |
Beberapa malam yang lalu dapat bbm dari kolega yang isinya bikin kaget; “Si X lagi proses cerai?”
Pertanyaan tentang proses cerainya teman X ini bukan sekali ini saja sih. Walo orang anggap kami dekat, tapi sebenarnya saya nggak pernah mengendus X mo cerai sama pasangannya. Entah karena memang nggak ada yang mau cerai atau saya cuek sama urusan orang :p
Penasaran. Saya tanya, darimana menerka kalo si X bercerai? Jawabnya, status facebook. A very funny fact here, Seperti kita tahu practically all social medias adalah wadah kita showing who we are, mulai dari status sampai upload-an foto, ya kan? Di twitter atau facebook udah sering kita temuin orang curhat. Mulai dari cerita seneng, sedih, galau, marah sampai kelabilan. Nah! Nggak jarang status yang ditulis samar-samar multitafsir. Ini yang mengundang kekepoan pembacanya :))
Yang bikin kolega saya tergelitik bertanya, karena si X menulis status: SIDANG
Kalau saya bilang, status di social media itu hanya bisa dimengerti di kalangan tertentu saja. Yes! Kalo kamu bukan bagian dari inner circle si penulis status, itu status bisa jadi multitafsir.
Hah! Kekepoan itu naluri dasar manusia, ya bo'? *tetep nyari alesan*
Well, ntah analisa saya bener apa nggak. Tapi untuk kasus teman saya tadi, sidang yang dimaksud itu sidang menyelesaikan kuliah S2-nya :))
Have nice tuesday!
Pertanyaan tentang proses cerainya teman X ini bukan sekali ini saja sih. Walo orang anggap kami dekat, tapi sebenarnya saya nggak pernah mengendus X mo cerai sama pasangannya. Entah karena memang nggak ada yang mau cerai atau saya cuek sama urusan orang :p
Penasaran. Saya tanya, darimana menerka kalo si X bercerai? Jawabnya, status facebook. A very funny fact here, Seperti kita tahu practically all social medias adalah wadah kita showing who we are, mulai dari status sampai upload-an foto, ya kan? Di twitter atau facebook udah sering kita temuin orang curhat. Mulai dari cerita seneng, sedih, galau, marah sampai kelabilan. Nah! Nggak jarang status yang ditulis samar-samar multitafsir. Ini yang mengundang kekepoan pembacanya :))
Yang bikin kolega saya tergelitik bertanya, karena si X menulis status: SIDANG
Kalau saya bilang, status di social media itu hanya bisa dimengerti di kalangan tertentu saja. Yes! Kalo kamu bukan bagian dari inner circle si penulis status, itu status bisa jadi multitafsir.
Hah! Kekepoan itu naluri dasar manusia, ya bo'? *tetep nyari alesan*
Well, ntah analisa saya bener apa nggak. Tapi untuk kasus teman saya tadi, sidang yang dimaksud itu sidang menyelesaikan kuliah S2-nya :))
Have nice tuesday!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar