Rabu, 05 Oktober 2011

Oktober (memang) sesuatu banget

Sekitar bulan Mei yang lalu, saya diajak sama Prof. Daniel dan Bunda Lita KUBACA bergabung dalam CSR Akademi Sang Bunda. Dan ternyata, setelah dirunut ternyata Bu Dyah Katarina - Ketua Tim Penggerak PKK kota Surabaya- turut serta dalam project yang bonek banget. Kenapa bonek? Hanya dengan 1 bulan intens Akademi Sang Bunda ini resmi berdiri. Padahal manusia-manusia di dalamnya juga aktif bekerja di tempat masing-masing. Saya masih ingat, saya sendiri baru balik dari pekerjaan di Medan untuk rapat pertamanya. Padahal penerbangan semalamnya sempat delay geje karena terpotong rombongan KTT. 

Project ini punya latar belakang yang sangat menakjubkan. Di surabaya itu terdapat Pos PAUD Terpadu (PPT). 'playgroup' yang dibangun di RW yang tidak dipungut bayaran komersial. Hanya mengandalkan uang infak dari para orang tua. Nyaris rata di 31 kecamatan di Surabaya PPT ini berdiri. Siapa yang mengajar? Sukarelawan. Kebanyakan sih mereka kader di RW. Yah, kader lingkungan dan posyandu itu, lho. Apa alasannya didirikan PPT? Semata-mata karena teori golden age. 0 - 6 tahun adalah masa-masa penting bagi pertumbuhan anak. Dan masak iya, yang golden age-nya dapat dimaksimalkan cuma untuk anak-anak orang kaya, yang mampu bayar baby class atau todler. Nah, sedangkan para sukarelawan latar belakang pendidikannya beraneka ragam. Mereka bukan psikolog, bukan lulusan keguruan, atau apalah ahli yang menyempurnakan tumbuh kembangnya anak. Mereka hanyalah bunda yang punya semangat. Btw, pengajar PPT itu dipanggil Bunda.

Akhirnya para ahli berkumpul membuat Akademi Sang Bunda (Program Pendidikan dan Pelatihan untuk Bunda PAUD) dan juga terimakasih kepada CSR TELKOM, PERTAMINA, BANK JATIM, PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA yang ikut serta.

Dan...alhamdulillah 1 Oktober kemarin mereka lulus setelah menempuh pendidikan kurang lebih 3 bulan. Perjuangan bunda-bunda yang selain jadi kader juga ibu rumah tangga, luarrrr biasa. Alhamdulillah juga 1 bunda adopsi saya berhasil menyelesaikan pendidikannya. Insyallah berikutnya lagi bisa mengadopsi lebih banyak bunda supaya bisa bersekolah. Eh, ga perlu jiper dengan nama besar TELKOM, PERTAMINA, BANK JATIM, PDAM, insyallah pribadi-pribadi yang bersatu menyekolahkan para bunda akan membuat Indonesia lebih berjaya *mewekkkkk*

Haru biru mewarnai 'wisuda'. Secara, mereka adalah bunda yang pendidikannya SMA. Dan haru biru para panitia ditengah ngantornya sehari-hari. Tapi semua itu alhamdulillah. Segala kelelahan bergadang terbayar sudah dengan wajah bahagia para bunda, lebih-lebih membayangkan wajah anak-anak PAUD didikan mereka kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Eh, tapi ini saya anggap sebagai belajar. Karena materi-materinya bisa saya praktekkan ke anak-anak saya. Tentang psikologi anak, tumbuh kembang anak, gizi, pendidikan karakter bla bla.

Saksi Bisu

Melihat mereka senyum itu...nyesssss


Kalo nanya apa tanggung jawabku di ASB? Ya ini, naluri bedinde memang --"
Sherly si operator
Mukanyaaaa melas

Setelah stres.com para panitia ini pergilah untuk after party (Bahasanya lebay) Ndak kok, kami cuman mau rujakan di atas KLM-nya Pak Daniel. Karena spontan yo ndak bawa baju :)) Berbatiklah kami rujakan.



Dari foto-foto di atas semua nampak normal kan? Narsis pose segala rupa gaya. Sampai di bawah jembatan Suramadu, kapal pun mati. Jeng, jeng, jeng....kru kapal berusaha melakukan perbaikan. Selama kapal diperbaiki kapal sudah berubah halauan ke sana kemari. Ternyata betul. Laut yang tenang menyimpan 1001 macam misteri. Ombak yang nampaknya kecil-kecil mampu memindahkan kapal kesana kemari. Dan, ntah apakah jalur yang kami lalui bukan jalur komersial jadinya nggak ada satu pun kapal melintas, apalagi tukang baso lewat-lewat. Karena niatnya cuman rujakan dan rencananya sebentar, kami nggak bawa bekal banyak. Mulailah kami merasa lapar. Lalu mulai nih, Pak Sammy yang pernah menetap di Canada cerita kalo di Canada, pernah ada manusia terapung dari Vietnam. Yang selama terapung di laut dia memakan bangkai kawannya yang meninggal. Duhhhh!!!! Amit-amit *Ketok-ketok* Kru sudah meminta bantuan. Namun tak kunjung datang. Nyaris 3 jam. Sampai akhirnya Bunthil bisa mem-bbm suaminya. Dan...suaminya nelpon SAR, maritim apalah namanya. Alhamdulillah KM. Gajah Mada menjemput kami. Woahhhh....drama abissss. 1 Feri pun melihat kami. Feri yang seharusnya ke Madura pun berbelok menolong. Duh, alhamdulillah kami bisa selamat, utuh tanpa kurang satu apapun.

Ini sudah mulai tenang. Doa semua....
Diselamatkan KM. Gajah Mada

Kenal muka mereka? Ya sudahlah. Mereka selamat semua ^^

Pas di kapal feri Gajah Mada kami dibolehin masuk ke ruang kemudi. Mostly leyeh-leyeh. Capek Bo'. Finda udah jackpot :p Tapi yang paling serem pas TNI AL mencari-cari kami. Karena di koordinat sudah tidak ada. Kalo dipikir-pikir kami agak bandel sih ya. Kudunya karena ada bunthil maka harus ada KOPASKA (Komando Pasukan Katak) :))

Memang Oktober sesuatu banget.


4 komentar:

Stephanie Zen mengatakan...

astaga kak.. asli deg-degan baca postinganmu ini! apalagi baca ttg cerita orang yang ngapung dari vietnam sampai ke kanada :s

PRIMADIKA mengatakan...

Padahal aku nulis ini udah sambil ngelucu, lho :p

nez mengatakan...

o0o jadi gitu ya konsepnya Akademi Sang Bunda? Ibuku pernah cerita, tp aku baru mudeng bener2 dari tulisanmu ini.

BTW itu Finda, Finda yg kerja di ACSC juga bukan?

PRIMADIKA mengatakan...

@ Nez : ASB itu ditujukan untuk meng-upgrade kemampuan bunda PAUD.Betul itu Finda ACSC. Tapi karena suatu hal Bu Nari tidak bisa menggunakan nama ACSC, jadi Tim Bu Nari (Pak Rudi, Pak Dian, Finda) menggunakan nama Alpha Music Kids. Dan karena ASB dari banyak pihak (GAIM, KUBACA, ALPHA MUSIC KIDS, BAHANA PRO)Kusebut mereka para ahli saja ^^ Bu Nari sama adik cowomu datang pas acara wisuda ini, lho