Untuk pertama kalinya di tanah Sumatera.
Minggu lalu saya kebagian tugas kantor ke Kisaran kabupaten Asahan. Perjalanan darat yang harus saya tempuh dari Medan ke Kisaran kurang lebih 4 jam -Pertama kalinya melintasi raya lintas Sumatera-. Berhubung banyak jalan yang diperbaiki molorlah menjadi 5 jam-an. Sepanjang mata memandang, terhampar perkebunan sawit dan karet. Mungkin karena letaknya yang mendekati pantai (Tanjung Balai) jadi, udaranya puanaaaasssss. Mandi 4x sehari nggak mempan menghalau biang keringat :(((
Sawit terhampar |
Dan sebagai wisatawan yang baik. Maka saya harus merasakan kuliner khas sana. Uhm...ya, sebagaimana daerah Sumatera, makanan bersantan menjadi idola. Ga pa-palah sekali-sekali.
Bubur Jagung |
Miso Bacok |
Soto Medan. Nom nom nom.... |
Lalu, weekend saya pergunakan untuk berkunjung ke keluarga besar M. Noor. Pertama kali bertemu keluarga pacar yang ada di Medan. Ketemu nenek, uwak, tante, om, dan para sepupu. Begitu nyampe, tante Nina -adik dari mama Rita- ngajakin ke Asun daerah Paga Ruyung Kampung Keling. Sangat terkenal sejak jaman nenek moyang. Pak Bondan juga ngeliput. Sate kerang dan kerang rebusnya juga enakkkkk. -Saya cuman nyoba satu biji kok-. Sodara sepupu pacar, biuh, buesaaaarrrr dan tinggi 180an. Dunia langsung menyempit :p They all nice.
Pulangnya masih dibawai oleh-oleh. Salah satunya risoles Go-go. Masyallah. Wuenakkkk dan nikmat. Selain itu beli juga bika ambon A hun. Bika ambon Zulaikah habis. Satu hal yang dipelajari. Kuliner yang top markotob harus sabar. Karena macam nunggu dokter. Ngantri Cynnn.
Kwetiau Asun |
Lupa foto, jadi foto aku ambil dari sini, ya |
*Bikin daftar oleh-oleh pas mama mertua mo ke Medan bulan 7 :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar