Rabu, 07 Juli 2010

Apa?! Komitmen? Uhm...

Ada yang bikin saya heran. Kenapa topik komitmen, nikah menikah selalu saja ada. Bahkan di tengah makan malam super mewah di Tokushima Palace. Nun jauh di Jepun sana. Ini topik hits diperbicarakan.

Jadi, malam itu di tengah-tengah aroma sake, Saya, cici Yutan, mas Tuhu, pak Suhe, dan Machiko. Saya keliatan paling cupu diatara mereka. Yaiyalah, semua sudah berkepala tiga. Tapi hanya cici Yutan saja yang berstatus menikah.

Well, is that right? Kebanyakan orang asia (saya berkata begitu karena Machiko orang Jepun) belum menikah di usia 30 tahun, punya 'tekanan' tersendiri dari orang tua? Apakah benar tuntutan untuk menikah lebih besar dibandingkan tuntutan untuk mempertahankan pernikahan?! Lalala...*.Toleh kanan-kiri*. Saya kurang begitu tahu. Orang-orang dekat saya nggak ada yang menikah muda, let's say, in my age. Mendekati usia tigapuluhan wajar. Yang up to thirty tapi masih melajang juga banyak. And they are not bitchy.

Bagi saya, berkomitmen itu susah. Well, sharing our life sounds 'rempong' jaya. Ntah, apa ego saya ketinggian. Betul kan? Berkomitmen itu berarti sadar untuk saling berkorban. Saling ya, bukan hanya satu pihak saja. Win-win solution. Hadah!!! For me, that's the meaning of the holy commitment. I don't know...this is it or not...only God will answer.


Tidak ada komentar: