Minggu, 09 Mei 2010

Bernyanyi ala Bel Canto


Pagi ini saya ditemani Bel Canto, Sumatra - Gayo Highland. Bel Canto sendiri berasal dari Italia yang artinya : "Nyanyian yang indah".

Pertama kali saya kira ini kopi produksi luar negeri. Info kopi ini pun saya dapat dari teman di Belanda. Rada kaget, ketika teman minta dibelikan Bel Canto di Indonesia, karena pada kemasannya yang berbahas Inggris itu, tertulis Made in Malang - Indonesia ~_~ WOW!!! Rada sangsi juga ketika tanya sepupu saya ika, yang tinggal di Malang, seorang pencinta kopi ,tak juga tahu. Googling pun menemukan fakta kalo Bel Canto hanya di jual di Bali dengan rate harga dollar. Untuk harga Sumatra Gayo Highland, 250 gramnya seharga $ 9,99. Semakin yakin kalo ini kopi memang nggak untuk pasar Indonesia :p

Anyway, Saya memang suka mengeksplore kopi Indonesia. Biasa pake merk excelso. Favorite saya memang Sulawesi Toraja Kalosi yang deep body dengan chocolate note, mirip dengan Sumatra Mandheling, deep full body dengan bittersweet chocolatenya,Sementara Sumatra Gayo Highland ini, medium smooth body, sweet dan agak spicy. Yang kurang bisa saya nikmati Bali Kintamani :p Mellow body dengan hints citrus bikin saya merasa 'cewek' banget. Hehehe... Saya masih penasaran sama kopi Wamena Papua. Btw, kalo nanya kenapa semua kopi favorit saya Arabika semua?! Kan, Arabika lebih mahal daripada robusta. Hmm, kadungan kafein di arabika itu lebih rendah dari robusta. Robusta kandungan kafeinnya dua kali lipatnya. Kalo masalah mahal, karena arabika hanya bisa hidup di dataran tinggi dan dia gampang sekali kena hama.

Pagi ini saya buat Gayo highland dengan coffee drip (i love vietnam style :p), pada dasarnya semuanya ala kopi tubruk. Cuman aku nggak nyaman dengan ampas. Anyway, pake drip rasanya lebih 'clean' dan 'bold' :p Lagi pula aromanya memanjakan hidung ketika tutup drip dibuka. Hmm...sedap.

Selamat berhari minggu.





2 komentar:

lala_neechan mengatakan...

kayaknya gw tau itu coffee drip ^^

PRIMADIKA mengatakan...

Ya emang coffee drip satu-satunya yang kumiliki