Eh, hari ini hari Kartini, ya?! Apa kabar para Kartini new wave???
Kartini new wave atau Kartini masa kini bukan lagi sebatas perjuangan mendapatkan pendidikan atau persamaan hak, melainkan perjuangan mengenal jiwa Kartini itu sendiri.
Perempuan masa kini jauh memperoleh banyak hak untuk mengapresiasikan diri, memiliki akses seluas-luasnya dalam dunia pendidikan, dan tentu saja menyuarakan pendapat. Tapi semalam saya dibuat sedih oleh sebuah status. Saya jadi bertanya-tanya, perempuan dengan segala kelebihannya memiliki daya kompetisi yang tinggi terhadap sesamanya. Itu bagus, jika dilakukan dalam hal positif. Tapi bagaimana kalo kompetisi itu negatif bahkan cenderung saling menjatuhkan?! Semangat Kartininya langsung jatuh berkeping-keping. Contohnya : Komentarin Farah Quinn, mana bisa perempuan dengan body sexy dan boobs besar bisa masak. Gubrakkk!!! atau...atau...ketika perempuan lain bisa melakukan sebuah breakthrough positif bukannya di support tapi susah payah dicari kelemahannya untuk dicibir. Beuh!!! So last year gals. Stop do that! Sampaikan kritik secara terbuka dan tentu saja dengan cara yang santun.
Kaum Perempuan Indonesia, mari gelorakan semangat meyelamatkan Indonesia. Berbuatlah suatu "Derap Langkah Nyata", menyelamatkan keluarga dan lingkungan, menyelamatkan anak-anak masa depan bangsa. Hari Kartini tentu bukanlah sekedar kegiatan seremoni tahunan dengan aneka lomba masak, aneka fashion show atau sekedar berbusana ala Wanita Indonesia, Tetapi setidaknya peringatan Hari Kartini menjadi hari peringatan yang memberi aksi nyata yang bukan sekedar “menyelenggarakan acara dengan bujet mahal” namun tidak sama sekali menyentuh esensi dari peringatan spirit Kartini.
Dan...dengan bangga saya anugerahkan gelar Kartini new wave ala Primadika kepada : Sri Mulyani Indrawati. Idola baru perempuan Indonesia.
Perempuan Indonesia mari saling support untuk kebaikan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
1 komentar:
R.A.Kartini adalah sosok pejuang yang melawan dominasi Patriakhi serta mendukung upaya2 perlawanan terhadap imperialisme....tapi apa pantas sri mulyani disejajarkan dengan R.A.Kartini? Sri Mulyani itu antek neo liberalisme, antek imperialisme, antek IMF, antek WTO
terlibat kasus century kok di sejajarkan dengan pahlawan
Posting Komentar