Kamis, 31 Desember 2009

Bye 2009 Welcome 2010

Ya Allah,

Hari terakhir di tahun 2009 ini, saya dengan segala kerendahan hati saya berterima kasih atas semua karunia yang telah Engkau berikan padaku. Tahun 2009 adalah tahun penuh semangat, suka cita, maupun kesedihan. Kami harus kehilangan Om kami, saya harus melewati operasi kecil,papa juga harus pasang ring ke-2 kalinya. Namun rasa syukur karena suka cita masih selalu menaungi kami.

Ya Allah,

Dengan segala kerendahan hati saya berdoa untuk bangsa Indonesia, memohon kedamaian dalam kehidupan bernegara, pulihkan stabilitas ekonomi, berikan petunjuk, kebijaksanaan dan keleluasaan hati bagi para pemimpin bangsa ini. Jauhkan bangsa Indonesia dari segala bentuk bencana.

Ya Allah,

Doa untuk orang tua saya Pak Naryo dan bu nanik, juga mama Rita. Kiranya Engkau tak putus memberikan anugerah kesehatan dan masa tua yang membahagiakan. Untuk Fitrinadian Rahmadi Kesuma semoga kebijaksanaan dan kedewasaan yang Engkau berikan dapat menjadi tuntunan untuk menjadi kepala keluarga kelak. Juga untuk adik-adikku, Sinthia, Dina, dan Dedek, sertai selalu langkah mereka untuk menjadi orang-orang yang dapat menjadi berkat sesamanya. Jagalah selalu nenek-nenekku di masa tuanya, jauhkan mereka dari kesakitan raga. Karuniakan semua keluarga, kerabat, dan orang-orang yang saya cintai kesehatan, kebahagian lahir dan batin, serta kedamaian diri.

Ya Allah,

Berikanlah kelancaran sahabat saya Novilia Ganefi dalam proses persalinan, Kelancaran untuk Nyoman Maharini dan Lina Soewarno dalam menjelang prosesi pernikahan, Lindungilah selalu langkah-langkah mereka. Berkatilah juga Lusi Andajani dan Titis Irawati dalam setiap karya dan keluarga mereka. Berkat untuk bapak Antonius dan bapak Stephanus, supaya langkah kepemimpinan mereka dapat menjadi berkat untuk semua keluarga Wijaya Group. Gerbang kesuksesan selalu untuk keluarga besar Wijaya Group. Berikan pencerahan juga bagi teman dan rekan kerja yang sedang dalam pergumulan Arifudin Kurniawan, semoga solusi yang Engkau tawarkan menjadi solusi terbaikMu.

Ya Allah,

Terimakasih, terimakasih, terimakasih...karuniaMu tak pernah putus. MukzizatMu selalu datang silih berganti. CintaMu tempatku bergantung dan berpasrah.

Ya Allah

Apapun rancanganku di tahun 2010, Rancangan-Mu-lah menjadi jalanku. Karena apapun yang Engkau ciptakan bukan tanpa maksud. Gunakanlah pikiran, tangan, kreatifitas dan gairahku untuk berkarya yang bisa memuliakan namaMu. Jagalah terus semangatku untuk selalu menggambarkan cintaMu. Karena aku percaya, Engkau selalu menggenapi janjiMu. Di manapun aku mengabdi di tahun 2010, itu semua untuk berkat bagiku dan sesamaku.

Terimakasih, terimakasih, terimakasih....alhamdulillah

Bismillah 2010



Selasa, 29 Desember 2009

Diary Si Mom By Yeni Sampoerno

Diary Si Mom ditulis oleh Yeni Sampoerno sebagai refleksi sepuluh tahun perceraiannya. Di buku ini menceritakan saat-saat dia bangkit dari keterpurukan hingga kini berhasil bertahan dengan kehidupan yang lebih baik. Walau versi un-sensornya lebih menyentuh namun di buku ini Mama Yeni nggak mau mengumbar dendam kepada mantan suaminya. Dia lebih mengisi detail ketika separuh jiwanya hilang. Apa pun cerita-cerita yang dibaginya sepanjang kami berdua dalam perjalanan, keteladanannya untuk tetap profesional dan menabur kebaikan patut dicatat.

Jumat, 11 Desember 2009

JUBIR SBY, dulu berkumis kini kelimis


Dulu lulusan UGM, sekarang lulusan UI
Dulu asal Makassar, sekarang asal Lampung
Dulu berkumis, sekarang tampil kelimis.
Dulu bicaranya lantang, sekarang kalem cenderung pendiam

Selera SBY memang tidak bisa ditebak. Andi Alvian Mallarangeng VS Julian Aldrin Pasha.

Tapi ada satu persamaan. Keduanya disukai ibu-ibu. Beberapa kali ngumpul dengan para ibu pembesar Julian Pasha jadi topik pembicaraan. Bukan karena irit ngomongnya yang dibahas, tapi lebih pada penampakannya. Gayanya yang so Jepang memang sukses bikin gemes. Delapan tahun tinggal di Jepang, budaya Jepang jadi sangat melekat.

Kehati-hatiannya berbicara kadang nggak menarik untuk tontonan televisi, dari pengangkatannya hingga saat ini baru beberapa kali saja tampil di publik. Kekurang nyamanannya menghadap kamera menjadi salah satu kelemahannya. Masih sangat ingat pertama kali jumpa pers, keringetnya nggak berhenti-berhenti. Untung jawabannya saat itu sigap dan tepat.

Tapi anyway...bagaimana pilihan SBY kali ini?