Saya agak terganggu dengan komentar : JADI PEREMPUAN ITU HARUS BISA MASAK, Atau HAH?! INI LO YANG BIKIN???
Please deh, masakan itukan identik dengan M.A.K.A.N.A.N plus berhubungan langsung dengan makan. Dimana makan itu basic need makhluk hidup. Jadi semua makhluk hidup harus bisa membuat makanan tidak peduli dia berkelamin wanita atau pria.
Alhamdulillah, saya itu hobi makan. Jadinya secara insting saya memaksakan diri untuk bisa memasak. Tingkat masak saya masih cetek. Belum bisa disuruh bikin rendang. Baru bekisar sayur, sup, cup cake, brownis, kue kering, es, puding. Semua itu berkat mama dan nenek saya. Dua perempuan dengan latar belakang berbeda tetapi sama-sama perempuan bekerja. Mama itu lahir dari orang tua yang punya anak 7, dengan 2 penata laksana rumah tangga, 2 pekerja di dapur, dan 2 lagi yang bersihkan halaman dan ngurus tanaman. Satu lagi nenek saya, mantan anak pengusaha tempe lalu jatuh melarat di jaman kedudukan Jepang tapi kemudian bangkit hingga papa saya bisa kuliah di Petra. Kedua perempuan itu selalu mendorong kami supaya bisa memasak dan tidak bangga dengan kemampuan tidak bisa memasak. FYI. Di keluarga besar kami itu male kingdom. Dari 9 cucu, yang perempuan cuma 3. Saya, kakak, dan adik. Tapi...ke enam laki-laki tinggi besar itu bisa memasak. Bahkan penyet tempe terenak dan batagor, recordnya masih dipegang JEHAN.
Walau usaha mama dan nenek begitu gencar...ada 1 yang nggak bisa, si MISS CANTIK...kakak saya. Biuh...seingat saya dia malah nggak pernah masuk dapur :p Tapi setelah dia menikah dan harus tinggal di Jakarta dan sempat tanpa pembantu 1 tahun, sekarang kakak gape bikin ayam pop, bahkan bikin rendang (Untung darah kakak ipar saya dominan sunda dibanding padang :p)
Jadi teman, jangan takut dengan stigma itu. Memasak bukan cuman kewajiban perempuan. Dan juga memasak itu ilmu pasti kok. Bukan ilmu cenayang yang cuman sedikit yang bisa. Kuncinya hanya mau belajar dan mempraktekkan. Hehehe...saya juga butuh tiga kali eksperimen baru bisa bikin roti kukus yang sempurna.
Selamat memasak!!!
Please deh, masakan itukan identik dengan M.A.K.A.N.A.N plus berhubungan langsung dengan makan. Dimana makan itu basic need makhluk hidup. Jadi semua makhluk hidup harus bisa membuat makanan tidak peduli dia berkelamin wanita atau pria.
Alhamdulillah, saya itu hobi makan. Jadinya secara insting saya memaksakan diri untuk bisa memasak. Tingkat masak saya masih cetek. Belum bisa disuruh bikin rendang. Baru bekisar sayur, sup, cup cake, brownis, kue kering, es, puding. Semua itu berkat mama dan nenek saya. Dua perempuan dengan latar belakang berbeda tetapi sama-sama perempuan bekerja. Mama itu lahir dari orang tua yang punya anak 7, dengan 2 penata laksana rumah tangga, 2 pekerja di dapur, dan 2 lagi yang bersihkan halaman dan ngurus tanaman. Satu lagi nenek saya, mantan anak pengusaha tempe lalu jatuh melarat di jaman kedudukan Jepang tapi kemudian bangkit hingga papa saya bisa kuliah di Petra. Kedua perempuan itu selalu mendorong kami supaya bisa memasak dan tidak bangga dengan kemampuan tidak bisa memasak. FYI. Di keluarga besar kami itu male kingdom. Dari 9 cucu, yang perempuan cuma 3. Saya, kakak, dan adik. Tapi...ke enam laki-laki tinggi besar itu bisa memasak. Bahkan penyet tempe terenak dan batagor, recordnya masih dipegang JEHAN.
Walau usaha mama dan nenek begitu gencar...ada 1 yang nggak bisa, si MISS CANTIK...kakak saya. Biuh...seingat saya dia malah nggak pernah masuk dapur :p Tapi setelah dia menikah dan harus tinggal di Jakarta dan sempat tanpa pembantu 1 tahun, sekarang kakak gape bikin ayam pop, bahkan bikin rendang (Untung darah kakak ipar saya dominan sunda dibanding padang :p)
Jadi teman, jangan takut dengan stigma itu. Memasak bukan cuman kewajiban perempuan. Dan juga memasak itu ilmu pasti kok. Bukan ilmu cenayang yang cuman sedikit yang bisa. Kuncinya hanya mau belajar dan mempraktekkan. Hehehe...saya juga butuh tiga kali eksperimen baru bisa bikin roti kukus yang sempurna.
Selamat memasak!!!
1 komentar:
Halah, itu kan kerjaannya laki-laki biar mereka tinggal makan dan kita yg disuruh masak. hihihi :p
Posting Komentar