Iseng-iseng googling lalu aku
nemu artikel ini. Omo… *gigit rendang*.
Kayaknya emang bener, perlu budget sebagi guideline biar gak menceng kanan kiri
lalu ngepot-ngepot. Budget itu memang hanya rencana. Rencana bagaimana kamu
mempergunakan uangmu. Btw, ada ngga sih diantara kalian yang ngga ngerti kemana
saja uangnya pergi? Kayak link artikel di atas.
Lalu, gimana caranya memulai membuat budget? Memulai Live a life you love on a budget that you can afford.
Tahu Penghasilan Bersih
Bulanan
Langkah pertama untuk bikin
budget adalah ngerti dulu berapa income (pendapatan) yang dibawa pulang. Kalo
menikah dan suami istri bekerja lebih baik disatukan dulu. Supaya tahu berapa
banyak yang bisa dibelanjakan. Ini buat menghindari juga besar pasak daripada
tiang. Make us realize.
Tahu Pengeluaranmu
Yup ini bagian yang bisa jadi
paling nyebelin. Apalagi di era cashless
ini. Susah bener bro buat track down pengeluaran. Kalo saya untuk
mempermudah dengan memanfaatkan aplikasi pencatatan. Sekarang siapa sih yang
lupa bawa handphone? Lebih mudah melupakan bawa notes dan bolpen, kan? Banyak
aplikasi pencatatan di playstore yang bisa kamu manfaatkan. Saya sendiri pake
iSave, sedangkan suami lebih suka pake andromoney. Saya pakai iSave karena
setelahnya bisa kita setting menjadi budget. Jadi tahu berapa uang tersisa yang
bisa kita pakai. Yak, dari situ bisa terlacak pengeluaran-pengeluaran rutin
yang bisa jadi batas buat kamu spending. Biar
lebih akurat saya melakukannya selama 3 bulan dan biasanya dilakukan di
Desember-Februari. Kenapa begitu? Karena (menurut saya) perubahan harga suka
terjadi di pergantian tahun. Sebenarnya ngga ada patokan, sih. Suka-suka kalian
kapan enaknya track down pengeluaran.
Berlakukan ZERO BASED
BUDGET
Apa itu zero based budget?
Pendapatan dikurangi pengeluaran sama dengan nol. Ngga ada patokan khusus
sebenarnya berapa persen tiap-tiap post pengeluaran. Boleh kamu berpatokan
biaya hidup dan cicilan 60%, Asuransi kesehatan 10%, social 5%, tabungan
investasi 15%, gaya hidup 10%. Atau menggunakan cara yang lain. Kalo ternyata
pendapatan dan pengeluaran masih sisa maka masukkanlah ke saving alias tabungan. Jika pendapatan dikurangi pengeluaran minus,
ya harus dipikirkan baik-baik post mana yang dieliminate. Pilihlah post yang tidak mengganggu hajat hidup.
Jangan ngambil post biaya makan. Jangan ngambil biaya post sekolah anak. Jangan
ngambil dari post sedekah. Jangan ngambil dari post kesehatan. Ambilah dari
post hore-hore. I know it could be suck. Tapi
budgeting membuat kita menapak tanah gaes. Ngga hidup halu terbang di
awang-awang.
Fokus dan Disiplin
Kalo sudah tahu dan terbentuklah
budget kita. Apa yang dilakukan?
Semacam lagunya Via Vallen, Terus focus satu titik, hanya itu titik itu.
Tetap fokus kita kejar dan raih bintang. Hehehe…. Seperti yang aku jelaskan
di atas. Dari track down pengeluaran
kita bisa bikin budget di tiap-tiap post. Dan gunakan itu supaya kita ngga
keluar jalur. Karenanya dibutuhkan fokus dan disiplin untuk menghindari racun
promo, tergiur belanja yang tidak dibutuhkan.
Gimana? Sudah ada gambaran soal
bikin budget? Dengan tahu pola
keuangan kita, kita juga jadi lebih mudah untuk realistis dalam menyetting
tujuan finansial yang ingin kita capai. Mengetahui kemana uang kita dihabiskan
juga membuat kita sadar, ngga bengong di tengah bulan meratapi gaji yang amblas
tak berbekas. Hehehe….
Untuk pengen tahu banyak soal
artikel finansial dan tipsnya kalian bisa cari di MoneySmart.id. Situs yang menyajikan informasi seputar pengelolaan keuangan dan gaya hidup. Mengedukasi masyarakat Indonesia, khususnya milenial biar lebih paham bagaimana mengurus dan mengelola keuangan pribadinya.
Trims tips pengaturan budgeting nya :-)
BalasHapus|syarat mendaftarkan merek dagang|