Sudah hamper dua tahun kami
kembali tinggal di Surabaya, namun baru minggu kemarin kami berkesempatan
mendatangi monument tugu pahlawan yang terletak di jalan Pahlawan, Surabaya.
Letaknya berseberangan dengan kantor gubernur Jawa Timur.
Mengunjungi wisata sejarah banyak
manfaatnya, antara lain menambah pengetahuan anak-anak tentang sejarah, memupuk
semangat bhinneka tunggal ika, menyelami kejadian di masa lalu yang pastinya
bermanfaat sekali ketika suatu saat akan menjadi bahasan aktivitas di sekolah.
Monumen tugu pahlawan menjadi
markah kota Surabaya. Memiliki tinggi 41.15 meter dan berbentuk lingga atau paku
terbalik. Tubuh monument berbentuk lengkungan-lengkungan sebanyak 10 dan
terbagi atas 11 ruas.Tinggi, ruas, dan lengkungan memang mengandung makna
sejarah tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Tanggal bersejarah bukan hanya bagi
penduduk Surabaya tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Tugu pahlawan
memang dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 November, dimana
arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan sekutu.
Di bagian depan, urban mama akan
melihat patung proklamator Soekarno – Hatta. Dan sekeliling lapangan urban mama
dapat melihat patung-patung para pahlawan yang terlibat pada peristiwa 10
November. Selain itu juga terdapat kendaraan yang digunakan oleh Bung Tomo di
dekat pintu masuk museum.
Museum sepuluh November tak kalah
menarik. Desainnya yang mirip museum Louvre, kata anak saya. Atap
segitiga-segitiga terbuat dari kaca dan sekelilingnya dikelilingi kolam ikan
koi dan bunga teratai. Di dalamnya terdapat benda-benda bersejarah mulai dari
senjata, pakaian, peta, surat kabar, surat-surat, uang dan diorama detik-detik
peristiwa 10 november. Dan di sana urban mama juga bisa mendengarkan orasi Bung
Tomo yang sangat terkenal itu.
Untuk hari sabtu museum buka pukul 09.00 hingga pukul 16.00. Tiket masuk seharga Rp 10.000,- per orang. Seru kan? Ini bisa menjadi selingan alternatif selain menghabiskan weekend di Mall.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus