Kalo ditilik lebih lanjut
sebenarnya hobi blogwalking itu
berhulu pada hobi membaca. Benar? Saya termasuk orang yang suka membaca. Seiring
teknologi berkembang, saya yang semula hobi baca buku kini beralih menjadi hobi
baca sosial media #eh. Ngga termasuk ya? Hehehe…. Iya lho, social media itu
mempengaruhi banget reduksi minat baca. Apalagi social medianya forward hoax, alamakjang. Syedih.
Padahal membaca merupakan
aktivitas yang mempunyai banyak manfaat. Selain menambah wawasan serta
informasi, berbagai studi menjelaskan bahwa membaca bermanfaat bagi otak dan
tubuh. Seperti yang saya kutip dari majalah Oprah; memberi kekuatan bagi memori. Walaupun yang kita baca itu sekedar
tips membuat kopi hal itu tetap membuat bagian otak mengembangkan kemampuan
imajinasi, bahasa, dan asosiatif. Menghilangkan
stress, Ya benar….asal yang dibaca bukan buku tabungan dengan saldo tiris *pingsan*. Menjaga organ otak agar tetap aktif dan tajam. Yang saya lansir
dari majalah Prevantion, membaca menjaga kesehatan otak untuk tetap berfungsi
dengan baik.
Berikut lima buku favorit saya :
Berteman dengan demam, Buku karya dr. Arifianto Sp. A dan dr. Nurul
I. Hariadi, FAAP ini bermanfaat sekali buat emak-emak yang kecemasannya mudah
tersulut. Apalagi kalo sudah urusan dengan anak sakit. Padahal demam itu kalo overtreatment juga tidak lebih baik buat
tubuh.
TEACH ME TO DO IT MYSELF. Siapa yang tak mengenal Maria Montessori?
Buku yang ditulis oleh Maja Pitamic ini tentang metode Montessori dalam
ngajarin anak dengan dalam aktivitas sehari-hari. Buku ini membantu sekali ketika
kami musti di rantau. Di saat hanya ada saya dan suami saja.
The Life changing mag of tidying up by Marie Kondo. Buku panduan
bagi orang-orang yang mau bergerak menuju gaya hidup minimalis. Kalo ngelihat
acara rumah-rumah orang jepang yang minimalis itu nyenengin ya.
Hati yang gembira adalah obat. Buku karya Sophie Navita ini
sebenarnya tentang dia. Tapi ada beberapa resep yang seru gitu buat diikuti
terutama jus-jus-an.
Terakhir dan sangat membantu aku
dan keluarga itu bukunya Pak Toge Aprilianto, Kudidik diriku demi mendidik anakku. Metode ruasito yang
kugunakan untuk hubungan orang tua – anak, dan pada prakteknya bisa juga
diterapkan kepada suami istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar