Kamis, 09 Januari 2014

Zoo Of The Death

 

Daily mail sempat menuliskan artikel Indonesia's Surabaya Zoo, The World's cruellest zoo. Dan menyebutnya sebagai Zoo of the death. Sedih sekali bacanya :( Apalagi saya tinggal di Surabaya. Sejujurnya, terakhir kali ke sana tahun 2005. Sebagai kakak pendamping adik-adik anjal yang lagi plesiran. Tapi, dari pengamatan, KBS (Kebun Binatang Surabaya) masih menjadi alternatif tempat wisata di Surabaya, lho. Kenapa saya menyimpulkan begitu? Kalo musim liburan macet bow karena parkirannya luber. Lha, habis berita itu kok ya ada kasus matinya singa :(

Kematiannya janggal pula. Disebutkan singa mati menggantung seperti seorang bunuh diri dengan tali. Kematian yang aneh bin ajaib, bukan? Mungkin ini kasus pertama penyebab kematian di dunia konservasi. Saya baca di koran Jawa Pos hasil otopsinya, kematian karena paru-paru kekurangan oksigen.

Sedih ya.

Kasus ini mengesankan kalo pengurusnya nggak becus. Padahal tim pengurusnya sekarang ini bentukan Kementrian Kehutanan. Kenapa saya tulis KESANNYA? Ya gimana, mosok singa mati gantung diri. Mosok singa bisa masang tali. Kalo pun kecelakaan, uhm....saya orang awam menilai mustahil.  Dan kalo dibunuh ya pasti orang yang tahu soal binatang. Ini ngebunuh singa, lho. Bukan sapi. Toh KBS juga terkenal dengan konflik kepengurusan yang berkepanjangan. Wajar dong kalo saya, awam, menilai ada kelompok tertentu yang bermain untuk menciptakan pagebluk. Padahal kalo lihat film-film Hollywood, pengurus kebun binatang itu sayang banget sama binatang. Kalo ini kok konflik karena sayang dengan fulus :(

Eh, kasus kriminal gini ini ditangani sama polisi nggak sih? Atau ada polisi khusus? Ya...walo banyak kejadian janggal kok belum pernah baca polisi berhasil menangkap sindikat. Uhm...kalo nggak salah tahun 2011 ada kan kasus komodo ilang di KBS? Itu piye kelanjutane?

Semoga kasus matinya singa ini ketemu pelakunya. Ya, untuk memberi efek jera. Binatang juga makhluk hidup yang butuh perilaku manusiawi. Lalu diurus baik-baik oleh pengurus yang sayang satwa. Jadi kesan kebun binatang purba bisa menjelma menjadi kebun binantang layak dikunjungi.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar