Pic From Here |
Saya (pernah) ngikutin pertandingan formula one, via TV maupun koran. Yup, pertandingan mobil balap yang menduduki strata tertinggi per-otomotifan itu. Di F1 satu tim terdiri dari 2 mobil balap. Saat itu, Ferari dikawal Michael Schumacher dan Ruben Barrichelo. Suatu saat di pertandingan, Ruben yang memimpin pertandingan nampak 'memberi jalan' bagi Michael untuk menyalip. Sebagai penonton awam kala itu, saya tidak tahu kalo ada team order supaya Ruben 'mengalah' sama Michael. Kenapa musti ngalah? Untuk mengejar poin kemenangan tim. Strategi kemenangan tim, ya cuma tim itu sendiri yang tahu, bukan? Kita sebagai penonton, baik di rumah maupun di pinggir lapangan hanya jadi penonton. Menikmati keseruannya. Penonton tentu berhak menduga apa saja yang terjadi di belakang team order dan memberi komentar apa saja tentang team order.
Begitu juga hidup. Walau banyak teman dan tidak memilih-milih dalam bergaul, tapi secara sadar atau tidak, kita membuat lapisan-lapisan dalam berteman. Ring 1 - Ring 2 - Ring 3 dan seterusnya. Tentu yang berada dalam Ring 1 disebut inner circle, alias tahu banget kehidupan kita macam apa.
Lalu siapa ring terluar? Hihihi...bisa jadi teman yang interaksinya hanya via social media. Facebook or twitter. Teman beneran. Pernah kenal beneran. Tapi interaksinya ya sebatas hahahihi gitu. Nothing deep.
Di sadari atau tidak, social media bisa dibilang saluran menyambung tali silahturahmi. Tapi, nggak semua akun di social media itu diary terbuka, bukan? Apa yang tertulis di sana tidak akan bisa mewakili 24 jam keseharian orang tersebut :p Kalo sampai kita merasa tertinggal cerita hidup seseorang, ya mungkin karena kita bukan bagian Ring 1 atau inner circle orang tersebut. Kita (mungkin) hanya penonton di pinggir lapangan seperti penonton F1 tadi. Dan sebagai penonton berhak berkomentar apapun sesuai apa yang dilihat tanpa perlu tahu kisah di belakang layar :p Enak to jadi penonton? Kalo kata Khloe Kardashian : Judge me, judge me not, I love the way I am and people close to me understand it.
Sebagai empunya cerita. Kalo ada penonton sotoy ngasih komentar, nggak usah sensi. Ya itu, hak istimewa mereka. Dan sebagai penonton yang baik, ya sadarilah kalo anda hanya berada di pinggir lapangan. Dan rahasia cerita di belakang kokpit (tetap) hanya anda dan ring 1 saja yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar